Asosiasi Produsen Durian Malaysia (ADM) telah mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah untuk menjadikan durian sebagai buah nasional. Mereka menganggap durian memiliki peran penting dalam identitas budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Malaysia.
Menurut Eric Chan, Presiden ADM, durian bukan hanya sekadar buah, tetapi simbol yang menghubungkan seluruh rakyat Malaysia. “Ini adalah bagian dari kenangan dan tradisi yang dimiliki setiap orang Malaysia,” ujarnya mengenai keunikan durian.
Sementara itu, pemerintah Malaysia masih belum memberikan tanggapan resmi mengenai usulan ini. Pembahasan lebih lanjut terkait dampak sosial dan ekonomi dari keputusan tersebut dikabarkan sedang berlangsung.
Menggali Asal Usul Durian yang Menarik dan Bersejarah
Dalam konteks ini, menarik untuk dicatat bahwa durian bukanlah buah yang eksklusif berasal dari Malaysia. Sejarah menunjukkan bahwa durian telah ada di Asia Tenggara selama berabad-abad, termasuk Indonesia.
Bukti adanya durian di Indonesia dapat dilihat dari relief di Candi Borobudur, yang menunjukkan bahwa durian telah digunakan sebagai makanan dan barang dagangan oleh masyarakat Jawa kuno pada abad ke-9.
Pengenalan durian di kalangan orang Eropa terjadi pada saat era penjelajahan dimulai. Kelompok ini tidak hanya terpesona dengan penemuan durian, tetapi juga menjadikannya sebagai komoditas yang dicari.
Durian dalam Catatan Sejarah Eropa
Para penjelajah Eropa, seperti Linschott, mencatat rasa durian yang luar biasa pada abad ke-16. Dia menyebutnya sebagai buah yang memiliki cita rasa terbaik di dunia pada masanya.
Sementara itu, Rumphius pada tahun 1741 mendokumentasikan varietas durian lokal dan menggambarkannya sebagai buah besar dengan aroma menyengat. Ketertarikan Eropa terhadap durian semakin meningkat, dan para penjelajah mulai datang ke Asia Tenggara untuk mencicipinya.
Pada tahun 1820, John Crawfurd menggambarkan durian sebagai buah dengan bentuk yang sangat besar dan rasa yang memuaskan. Catatan ini memperlihatkan bagaimana durian menjadi bagian dari pengalaman eksotik bagi banyak orang Eropa.
Ketakutan dan Perspektif Berbeda Terhadap Durian
Tentu saja, tidak semua orang Eropa mengagumi durian. Beberapa merasa aroma buah ini terlalu menyengat. Sentimen kolonial juga mempengaruhi pandangan mereka terhadap buah yang berasal dari koloni.
Meski demikian, banyak catatan sejarah menunjukkan bahwa durian dianggap sebagai buah yang sangat berharga. Alfred Russel Wallace bahkan menyebutnya “raja buah-buahan” karena kelezatannya yang tiada tara.
Wallace menggambarkan durian dengan perumpamaan yang luar biasa, membuat banyak orang penasaran untuk mencobanya. Pada saat itu, durian menjadi simbol kekayaan dan status di kalangan masyarakat tertentu.
Hingga kini, durian Indonesia terus berkembang, dengan produksi hampir mencapai dua juta ton per tahun. Oleh sebab itu, Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, mendukung pengusulan durian sebagai buah nasional Indonesia, mengacu pada sejarah dan nilai ekonomi yang dimilikinya.
Dengan semua aspek yang saling berkaitan, baik budaya maupun ekonomi, durian mungkin memang layak untuk diakui sebagai simbol nasional. Bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi negara-negara lain di kawasan yang memiliki keterikatan khusus dengan buah ini.











