Presiden Prabowo Subianto menunjukkan rasa hormat dan kekagumannya terhadap sosok legendaris, Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan. Dalam pandangan Prabowo, Mandela adalah pahlawan sejati yang memberikan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Pujian ini tertuang dalam pertemuan bilateral yang berlangsung dengan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, di Istana Merdeka Jakarta, pada Rabu 22 Oktober 2025. Prabowo menegaskan bahwa Mandela bukan hanya sekadar pemimpin negara, tetapi juga panutan yang layak dicontoh oleh semua pemimpin di dunia.
Di dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan bahwa dampak Mandela terhadap masyarakat dan dunia internasional tidak bisa diabaikan. Dia menyebutkan, “Nelson Mandela adalah tokoh besar yang mengubah arah sejarah dengan keberanian dan dedikasinya.” Keberaniannya melawan apartheid menjadikannya simbol harapan dan keadilan di seluruh dunia.
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan betapa pentingnya nilai-nilai yang dibawa oleh Mandela, seperti persatuan dan kesetaraan. “Mandela memberikan pelajaran bagi kita tentang arti pentingnya mengatasi perbedaan,” tambahnya.
Di kantor DPP Partai Gerindra, Prabowo memajang foto besar Nelson Mandela untuk menghormati warisan dan perjuangannya. “Setiap orang yang datang akan melihat berapa besar pengaruh Mandela di hati kita,” ujarnya dengan bangga.
Jejak Sejarah Nelson Mandela dan Perjuangannya Melawan Apartheid
Nelson Mandela lahir pada 18 Juli 1918, di desa Mvezo, Afrika Selatan. Sejak muda, dia sudah menunjukkan ketertarikan dalam aktivisme dan kehidupan politik yang mempengaruhi negaranya.
Mandela terkenal atas perannya dalam memerangi apartheid, sistem yang menindas kaum kulit hitam dan minoritas lainnya. Perjuangannya tidak hanya membawa perubahan di Afrika Selatan, tetapi juga menginspirasi banyak gerakan kebebasan di seluruh dunia.
Pada tahun 1962, Mandela ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Selama 27 tahun berada di penjara, dia tidak hanya menunjukkan ketahanan tinggi, tetapi juga memupuk harapan di kalangan pendukungnya.
Pada tahun 1990, Mandela dibebaskan dan segera menjadi pemimpin dalam proses negosiasi untuk mengakhiri apartheid. Keberhasilannya membawa pemilihan demokratis pertama di Afrika Selatan pada tahun 1994, di mana dia terpilih sebagai Presiden pertama yang kulit hitam.
Warisan Nelson Mandela terus hidup hingga kini, menjadi simbol perjuangan melawan penindasan dan diskriminasi. Melalui berbagai inisiatif sosial dan pendidikan, pemikirannya terus menginspirasi generasi baru di seluruh dunia.
Pemikiran dan Filosofi yang Ditunjukkan Nelson Mandela
Di balik kesuksesannya, Mandela memiliki filosofi yang kokoh tentang rekonsiliasi dan kemanusiaan. Dia selalu menekankan pentingnya memahami satu sama lain demi menciptakan perdamaian.
Mandela percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesetaraan dan keadilan. Dalam banyak kesempatan, dia mengatakan, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia.”
Prinsip-prinsip yang dipegang Mandela seperti toleransi, sebagaimana tercermin dalam kebijakan pasca-apartheid, menjadikannya pemimpin yang cerdas dan penuh kasih. Keinginannya untuk memaafkan mereka yang menyakitinya adalah pelajaran penting tentang kemanusiaan.
Mandela juga menggunakan posisinya untuk mendorong kesadaran tentang isu-isu sosial dan kesehatan, terutama dalam memerangi HIV/AIDS. Dia berjuang untuk hak-hak kaum marginal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang terpinggirkan.
Gagasan tentang “pembebasan bukan hanya untuk satu kelompok” menjadi salah satu warisan terpentingnya. Dia mengajarkan bahwa kebebasan hanya dapat dicapai jika semua orang dapat menikmati hak-haknya.
Pengaruh Nelson Mandela di Indonesia dan Dunia Internasional
Nelson Mandela bukan hanya diakui di Afrika Selatan, tetapi juga di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Legasi dan cita-citanya sangat dihargai oleh berbagai kalangan, dari politisi hingga masyarakat sipil.
Ketika Mandela dijadikan salah satu panutan, Prabowo Subianto tidak sendirian. Banyak pemimpin dunia lainnya yang mengagumi keberaniannya dan menerapkan nilai-nilai yang diajarkannya dalam kepemimpinan mereka.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afrika Selatan juga ikut dipengaruhi oleh nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia yang diperjuangkan Mandela. Banyak orang Indonesia mengenang perjuangan ini sebagai penanda solidaritas dengan masyarakat yang tertindas di berbagai belahan dunia.
Di tingkat internasional, organisasi-organisasi seperti PBB sering kali merujuk pada Mandela sebagai contoh bagaimana dialog dan negosiasi bisa mengubah konflik menjadi perdamaian yang nyata. Pidatonya yang menginspirasi di forum internasional tetap dikenal sehingga saat ini.
Melihat kembali perjalanan hidup Mandela, kita diingatkan akan kekuatan individu dalam mempengaruhi sejarah dan masa depan. Rasa hormat yang diberikan Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia terus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Mandela.










