Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian, mengumumkan bahwa Muktamar IX akan diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta pada 20–22 Oktober 2025. Muktamar ini memiliki tema “Peran Strategis Pengajian Al-Hidayah dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Ketahanan Keluarga di Era Digital,” yang mencerminkan komitmen organisasi terhadap isu-isu terkini.
Dalam event ini, Hetifah menekankan pentingnya konsolidasi nasional bagi organisasi perempuan berbasis keagamaan. Di tengah transformasi digital, peran pengajian sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada dan memperkuat komitmen terhadap pemberdayaan perempuan.
Hetifah juga mengungkapkan bahwa era digital tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga tantangan bagi nilai-nilai keluarga dan pendidikan anak. Oleh karena itu, Muktamar IX dirancang untuk memperkuat ketahanan keluarga dan meningkatkan pendidikan yang berbasis pada nilai keislaman.
Strategi Pengajian Al-Hidayah Dalam Pendidikan Berkualitas
Pengajian Al-Hidayah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan pendekatan yang relevan di era digital. Dengan adanya berbagai program pendidikan, organisasi ini berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah.
Melalui jaringan majelis taklim yang luas di seluruh Indonesia, Al-Hidayah ingin memastikan bahwa setiap anggotanya mendapatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Hal ini diharapkan dapat membantu generasi muda untuk lebih siap menghadapi tantangan di era modern.
Muktamar ini bukan hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga sebagai kesempatan untuk belajar dan berbagi pengalaman dalam pengembangan pendidikan. Masyarakat diharapkan dapat terinspirasi untuk berkontribusi lebih dalam meningkatkan pendidikan di lingkungan mereka masing-masing.
MENDORONG KETAHANAN KELUARGA DI ERA DIGITAL
Ketahanan keluarga menjadi salah satu fokus utama dalam Muktamar IX. Hetifah menjelaskan bahwa dalam menghadapi perkembangan teknologi, keluarga harus dapat beradaptasi dan membangun fondasi yang kuat.
Al-Hidayah berharap dapat menjadikan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama yang efisien. Hal ini bertujuan agar nilai-nilai keislaman dapat dijaga dan diteruskan kepada generasi selanjutnya tanpa terpengaruh oleh perubahan zaman yang cepat.
Dengan meningkatkan ketahanan keluarga, diharapkan akan tercipta masyarakat yang lebih harmonis. Dalam hal ini, pengajian diharapkan dapat memberikan pendidikan yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga moral dan spiritual.
Pemberdayaan Perempuan dalam Konteks Digital
Pemberdayaan perempuan adalah salah satu pilar utama dalam agenda Muktamar. Hetifah menekankan bahwa perempuan harus diberikan kekuatan dan kemampuan untuk berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Di era digital, perempuan memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi dalam mendukung kegiatan mereka. Al-Hidayah berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang relevan dalam bidang literasi digital bagi para perempuan.
Pelatihan ini bertujuan agar perempuan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menciptakan inovasi yang bisa mendukung kehidupan keluarga dan masyarakat. Harapannya, perempuan dapat berperan aktif dalam setiap lini kehidupan dengan lebih percaya diri.