GUPON Sekar Langit, kelompok petani organik yang beroperasi di Magelang, Jawa Tengah, telah menerapkan teknologi pertanian modern dalam praktik bercocok tanamnya. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok milenial ini tidak hanya fokus pada produksi padi, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan dan inovasi dalam pertanian.
Ketua kelompok, Miftakhul Fuad, mengungkapkan bahwa sejak berdiri pada 2014, mereka bergantung pada estimasi tradisional untuk menilai kesuburan tanah. Namun, dengan penerapan digital farming sejak 2022, cara mereka mengolah lahan semakin canggih, memungkinkan cek kondisi tanah lebih akurat.
“Dengan digital farming, kita bisa memonitor kelembaban tanah, pH, serta faktor lingkungan lainnya melalui smartphone,” katanya. Hal ini mengurangi ketergantungan pada metode perkiraan yang kurang tepat, dan memungkinkan mereka membuat keputusan lebih cepat mengenai apa yang perlu ditambahkan ke lahan.
Penerapan teknologi ini telah berbuah manis, terlihat dari peningkatan produksi padi yang signifikan. Musim tanam kedua, misalnya, GUPON Sekar Langit berhasil memproduksi hingga 6,5 ton beras per hektar, bukti nyata dari efektivitas teknologi pertanian yang diimplementasikan.
Dengan luas lahan mencapai 626 hektar dan 393 hektar di antaranya sudah tersertifikasi organik, GUPON Sekar Langit kini menjadi salah satu pelopor pertanian organik di wilayah tersebut. Selain berfokus pada produksi, pemasaran menjadi aspek penting bagi kelompok ini untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Penerapan Teknologi Modern dalam Pertanian Organik
GUPON Sekar Langit telah mengambil langkah besar dalam penerapan teknologi modern untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Penggunaan alat sensor pH dan kelembaban tanah, misalnya, memungkinkan petani memantau kondisi lahan secara real-time.
Hal ini menghemat waktu dan tenaga, karena anggota tidak lagi perlu sering-sering mendatangi lahan untuk mengecek kondisi tanah. “Kami bisa langsung mengambil tindakan berdasarkan data yang tersedia,” ungkap Fuad, menjelaskan manfaat dari penggunaan teknologi tersebut.
Inovasi ini juga membuka peluang bagi petani untuk berkolaborasi dan berbagi informasi tentang teknik pertanian baru yang lebih efisien. Dengan akses ke data yang lebih valid, petani dapat mengadopsi pendekatan yang lebih ilmiah dalam bercocok tanam dan pemeliharaan lahan.
GUPON Sekar Langit juga menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kemandirian dan keberlanjutan kelompok tani. Ini mencerminkan prospek positif bagi petani organik yang ingin merangkul inovasi sembari tetap menjaga kualitas produk mereka.
Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Pendapatan
Pemasaran menjadi salah satu fokus utama dalam pertumbuhan GUPON Sekar Langit. Sekitar 90% dari produksi mereka dipasarkan secara B2B, menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan, termasuk hotel dan restoran. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga membangun reputasi kelompok sebagai pemasok beras organik berkualitas.
Fuad menekankan pentingnya konsistensi dalam produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang berkelanjutan. “Kami harus siap untuk memenuhi pasokan setiap hari, tidak bisa hanya berjualan pada hari tertentu,” ujarnya.
Dengan pendekatan ini, GUPON Sekar Langit mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan cakupan pasar. Mereka juga berusaha meningkatkan visibilitas produk dengan ikut serta dalam berbagai pameran dan promosi untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan mereka di pasar.
Keberhasilan dalam pemasaran ini juga berkontribusi pada pertumbuhan anggota kelompok, semakin banyak petani yang bergabung karena potensi keuntungan yang lebih tinggi. Ini membuktikan bahwa sinergi antara inovasi dan pemasaran efektif dapat mendorong keberlanjutan dalam sektor pertanian organik.
Dukungan dari Bank Indonesia untuk Pertanian Organik
Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Tengah telah memberikan dukungan signifikan terhadap GUPON Sekar Langit, membantu mereka untuk berkembang melalui berbagai program. Salah satu bentuk dukungannya adalah memberikan sarana dan prasarana produksi yang diperlukan untuk digital farming.
Pendampingan yang diberikan tidak hanya terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup sertifikasi dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk. Ini memberi GUPON Sekar Langit bekal untuk bersaing di pasar lebih luas, baik domestik maupun internasional.
Fuad mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Bank Indonesia telah membantu mereka menjadi lebih terorganisir dan profesional. “Kami belajar banyak tentang manajemen usaha dan pentingnya dokumentasi yang baik,” katanya, menunjukkan bahwa dukungan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis tetapi juga teoritis dalam bisnis.
Dengan dukungan terus menerus dari lembaga keuangan, GUPON Sekar Langit berupaya untuk terus meningkatkan kapasitas produksi sekaligus menjalin kemitraan yang lebih luas dengan industri terkait dan membawa pertanian organik ke tingkat yang lebih tinggi.